Rabu, 03 Juni 2009

Masih Tentang Manohara Odelia Pinot

Tiga bulan lebih media elektronik dan media cetak di Indonesia “di cekoki” dengan pemberitaan-pemberitaan tentang Manohara yang menjadi menu utama.
Di satu sisi kita bisa melihat bagaimana perjuangan seorang ibu yang bernama Deasy Fajriani untuk berusaha bertemu dengan anaknya, Manohara Odelia Pinot, yang menurut ceritanya mengalami “penyiksaan” fisik maupun psikis oleh suaminya sendiri yang bernama Tengku Muhammad Fachry, suami Manohara Odelia Pinot, yang merupakan Pangeran dari Kerajaan Kelantan Malaysia.
Minggu, 31 Mei lalu, Manohara berhasil “melarikan diri” dari “pelukan” suamimya dan bertemu dengan sang ibu tercinta melalui “perjuangan” yang katanya sangat “heroik”. Sekarang Manohara sudah berada di Indonesia dan menjadi seorang bintang yang super sibuk dengan beragam upaya “pembenaran” atas apa yang Manohara alami selama menjadi istri seorang Pangeran Kerajaan Kelantan sana.
Setelah beberapa hari di Indonesia, Manohara dan ibunya sibuk menjadi bintang tamu di berbagai stasiun televisi untuk memberikan klarifikasi dan pembenaran akan apa yang dia alami selama ini. Mereka membenarkan apa yang selama ini ada dalam pemberitaan adalah benar adanya. Dengan bukti-bukti yang ada, mereka siap menempuh jalur hukum atas apa yang Manohara alami. Salah satunya adalah dengan menggugat cerai suaminya dan juga akan “mempidanakan” kekerasan yang di alami Manohara.
Masalah semakin rumit setelah perwakilan kerajaan Kelantan seakan tidak rela melepaskan Manohara. Di lain pihak, sikap Manohara yang belum juga melakukan visum atas tindakan kekerasan fisik yang pernah di alaminya, belum juga dilakukan. Sehingga timbul pertanyaan dari sebagian besar masyarakat apakah kekerasan fisik yang selama ini Manohara alami apakah benar adanya ataukah hanya bohong belaka. Kalaupun benar, masyarakat menunggu bukti hasil visum yang bisa menguatkan pernyataan Manohara selama ini.
Masyarakat tinggal menunggu dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya dari babak-babak perseteruan antara Manohara dan pihak Kerajaan Kelantan. Pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia juga menjadi ikut terlibat dengan adanya permasalahan ini.
Apa yang dapat kita ambil dari “kisah nyata” ini? Sampai saat ini saya baru bisa mengambil hikmah sebagai berikut:
1. Perjuangan seorang ibu yang terus-menerus berusaha menemukan anaknya dan akan terus selalu membahagiakan anaknya.
2. Anggapan orangtua tentang dengan harta dan kedudukan dapat mengangkat derajat dan membahagiakan seseorang seharusnya dapat di pertimbangkan kembali. Karena tidak selamanya harta dan kedudukan dapat membahagiakan seseorang.
3. Jangan terlalu silau dengan “surga dunia” sesaat.
4. Setiap permasalahan pasti ada jawabannya. Jadi jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu hal.
5. Keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga adalah hal utama yang ingin di capai oleh setiap pasangan yang telah berkeluarga. Jadi berusahalah untuk mempertahankan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya, dengan saling memahami apa yang sudah menjadi hak dan kewajiban dari masing-masing pasangan dan anggota rumah tangga.
6. Dalam kehidupan berumah tangga, suami, sampai kapanpun adalah seorang imam dan kepala rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga yang biasanya di lakukan oleh pihak suami kepada istrinya ataupun anaknya harus di hindari. Terapkanlah kaidah kehidupan rumah tangga Islami, seperti dalam kehidupan rumah tangga Rosululloh SAW.
7. Jangan menganggap dirinyalah yang paling benar, karena kebenaran yang hakiki hanyalah milik Alloh SWT.
8. Pemerintah, sampai kapanpun harus melindungi segenap warga negaranya yang mengalamai tindakan kekerasan, apalagi warga negara yang berada di luar negeri. Jadi jalur diplomasi yang selama ini di katakan sebagian orang kurang baik, harus lebih di perbaiki lagi guna melindungi dan memberikan bantuan kepada setiap warga negaranya yang berada di luar negeri. Kinerja diplomat Indonesia di KBRI-KBRI juga harus lebih proaktif dalam menangani permasalahan yang menyangkut Negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar