Rabu, 24 Maret 2010

Acuan Rasa

saat ku termenung.. terbayangkan.. saat ku terlelap.. terangankan.. saat ku tertatap.. terbuaikan.. saat ku tersadar.. terelakkan..

di manakah engkau saat itu semua?

melebur di permainan rasa.. melangkah dan berhenti mencabiknya.. tatkala ketakutan hampiri dengan seindahnya.. kalutkah dengan semua itu.. karena ku yakin semua itu bukanlah hal yang akan terjadi tapi hal yang akan menghampiri..

mata bicara ketika mulut terkunci.. raga berkaca ketika jiwa mengucil.. tak tahu seberapa tahunya diri ini akan asanya..

keberanian akan membuat kita berani.. kesabaran akan membuat kita sabar.. tapi ketakutan janganlah membuat kita jadi takut untuk berbuat berani dan sabar..

Sabtu, 20 Maret 2010

All About Cimaja

Ini tentang kisah teman-teman cimaja. Merupakan sekumpulan orang-orang “aneh” tapi “menarik” dengan sifat-sifat yang super zuper asyik. Tim Cimaja identik dengan lucu, happy, senyum, ketawa, cemberut, pusing, kanak-kanak, akrab, ceria, sedih, rame, cela, dan masih banyak lagi. Sehingga dengan “bangga” kita menyebutnya dengan tim “Laskar Leceng” atau plesetan dari “Laskar Celeng”. Nama tersebut begitu enak di dengar, walaupun tanpa ada maksud untuk “menghina” diri sendiri. Betul betul betul.

Inilah dia sekelumit cerita tentang Gank Laskar Celeng yang sempat menghuni tim cimaja:


Nur M. Himawan

Beliau adalah personel yang “paling senior” dari segi umur. Pengalaman dan cara pandangnya kadang di jadikan acuan kita untuk menanyakan berbagai hal. Meskipun kadang dia suka “keukeuh” dengan pendapatnya. Logat Kebumen-nya sangat kental bila dia sedang bersua. Untuk urusan telp TM-an, dia bisa dibajak HP-nya untuk telp gratis sepuasnya. Teman lain kadanga bilang dia egois, tapidi mata say amah semua anggota adalah sama,karena untuk menjaga “profesionalisme” saya yang tidak membedak-bedakan teman. Walaupun dia suka “berselisih paham” dengan yang lainnya, tapi itu sebatas pekerjaan, tapi untuk hubungannya dengan kekeluargaan, kita semua fine-fine saja.


Mujiburrohman

Si anak Bengal. Kata-kata itu yang dia sebutkan sendiri untuk mengarikan siapa dirinya. Terkesan slengean, cuek dan emosian juga nih anaknya. Tapi semua itu keluar dengan sendirinya dan ketika telah “puas” melampiaskan, semuanya kembali normal seperti sedia kala. Kadang saya juga terbuatnya emosi, tapi ya namanya juga manusia, normal kan emosi, asalkan saja jangan berlebihan. Ada yang unik dari dirinya.meskipun “doyan makan” tapi tubuhnya tetap atletis dan dadanya rata juga lho (hhuueeekkhh).


Sigit Kustriyono Ribowo

Bapak dengan satu calon anak ini (mungkin sekarang sedang siap-siap jadi bapak) adalah pria paling macho dan berisi. Maksudnya berisi adalah berisi tulang di bungkus daging alias cungkring, hehehe. Di antara kita semua,dia yang paling jagi nyetir. Nyetir motor,mobil bahkan odong-odong. Jadi tanpa ada dia,kita tidak bisa ke mana-mana kalau mau refreshing. Ada kejadian unik yang membuat saya terpingkal-pingkal karenanya. Suatu saat ketika di Majalengka, saya, sigit dan yang lainnya “hunting” es malam-malam. Di sebuah “warkop” dia masuk untuk membeli beberapa es the manis. Si penjual bilang “es na seep” beberapa kali,tapi dia tidak ngeuh bahwa “es na seep” itu artinya esnya habis. Dia keukeuh pesan sama pelayan warkop. Dan semua “cair” ketika dia bilang “saya tidak bisa bahasa sunda”. Saya dan pembeli lainnya yang ada di warkop tersebut hanya bisa tertawa ngakak mendengar kata-katanya dan tingkah laku kikuknya seperti itu.


Budi Setiadi

Adik kelas saya yang bahassa sundanya juga katanya masih pas-pasan. Meski pas-pasan dia sangat diharapkan untuk berpartner dengan teman lainnya, tentunya untuk memudahkan dalam berkomunikasi kalau terjadi “roaming”. Diam-diam menghanyutkan. Walaupun terkesan diam, tapi ketika ngocol ataupun ngambek suka diam-diam juga deng, hehehe. Meskipun begitu dia adalah idaman wanita-wanita yang menjadi “sasaran”wawancaranya. Baik ibu-ibu, nenek-nenek, remaja bahkan anak-anak sekalipun. Dia juga yang jago berpose dalam berbagai posisi kalau lagi di poto, dan hasilnya memang tidak mengecewakan dan cocok untuk di pajang di majalah fauna, hehehhe.


Friska Fauzi

Awalnya saya mengira dia adalah perempuan. Karena saya melihat dari namanya. Tapi ternyata saya salah, dia laki-laki tulen. Wajah hitam manisnya (tapi karena banyak manisnya jadi saja jadi sepet, hehehe). Orangnya blak-blakan kalau ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Dia adalah provokator “es campur trusmi”. Maksudnya dia selalu beli es campur kesayangan kita waktu di trusmi-cirebon. Provokator atau pesuruh yaa. Lha wong dia yang bersedia membelikan. “partner sejatinya adalah Budi Setiadi, karena ada gula pasti ada semut. Ada hitam ada putih. Nah lho, heheheh.


Hasta Nur Anwar

Inilah konsestan termuda Laskar Celeng. Baik juga orangnya walau suka bikin jengkel saya.tapi apapun saya tetap bersabar menemani teman-teman saya yang unik-unik. Laki-laki yang suka “nembok” atau “nempel” atau “semedi” kalau lagi telponan dengan kekasih hatinya yang sama-sama lagi berjuang juga di Timur jawa. Maksud nembok, nempel, ataupun semedi di sini adalah nelpon semampusnya dalam keadaan dan posisi apapun. Tapi soal kerjaan mah tetap priopritas utamanya. Yang bikin saya kapok dan tidak mau bersamanya adalah ketika di bonceng motor olehnya. Kecepatan maksimal dan kondisi jalan apapun dia super kebut.mungkin karena dia terobsesi oleh The Doctor.


Rini Handayani

Dia merupakan anggota tim yang memiliki double job. Ngenum juga, editor juga. Itu di karenakan dia “naik pangkat” di tengah-tengah perjalanan kami. Secara dia anggota yang cukup “berpengalaman” dalam pekrejaan lapangan. Mungkin karena itu juga teman-teman ciwik dalam tim ingin berpartner dengan dia, mungkin agar dapat memudahkan dalam kelancaran di lapangan bila di partnerkan dengan yang lebih “berpengalaman. Ada kejadian yang membuat saya “kaget”. Ketika iru dia “ujug-ujug” menangis dengan “nikmatnya”. Terus saya mencoba mendekati dia menanyakan apa yang telah terjadi.apakah dia menangis karena kesalahan saya ataupun dari teman-teman lainnya. Setelah “mereda’ menangisnya, dia berkata tidak apa-apa dan tidak ada hubungannya dengan saya maupun dengan anggota tim lainnya.


Nurul Badriyah

Dia adalah anggota yang paling “manja”. Terkadang ngeyel juga bila dia keukeuh dengan pendiriannya. Tapiketika dia sakit selama 2 hari dirawat di rumah sakit, bener-bener manja eung sehingga mau tidak mau saya dan rini menginap jiga di rumah sakit. Begitu terasa peran saya di saat itu seperti kepala keluarga yang harus menjag anggota keluarganya. Tapi lumayan juga deng bias nginep di tempat ber-AC, hehehe.. semoga kamu tetap sehat-sehat saja ya ndo.


Iis Siti Aisah

Ini adalah personil tuan rumah. Karena banyak juga bantuan yang dia berikan untuk kelangsungan keberadaan tim. Orangnya datar-datar saja. Susah membedakan ekspresi ketika lagi senyum, marah , ngambek, bĂȘte atau tertawa. Pokoke datar-datar wae iis mah nya. Tapi sayang juga di akhir perjalanan dia mengundurkan diri dari tim di karenakan sakit yang di deritanya kambuh lagi. Tidak tega juga melihat ketika dia sedang kambuh. Untung saja rumahnya masih dekat dan terjangkau, sehingga dengan rela kamipun melepaskan kemundurdirian Iis. Yang penting kesehatanmu harus tetap di jaga ya Is dan jangan lupa saja dengan kita-kita dan terimakasih juga atas kemudahan yang selama di lapangan kamu berikan.


Desi Antikasari

Personil yang satu ini saya tidak tahu apa yang harus saya katakana. Ketika dia sedang bersantai diri membuat saya geggeeerrr pengen bilang: Ayo des, entry-entry. Dan itu sudah berkali-kali terucap dari bibir seksiku, hehehe.. ya namanya juga sudah kebiasaan mau bagaimana lagi, selama suasana masih kondusif dan tidak terjadi apa-apa mah maju perut pantat mundur, eh maju terus pantang mundur, hehehe.. tapi akhirnya desi pun “di berhentikan” oleh sang juragan kita. Saya tidak tahu harus berkata apa, tapi yang pasti itu mungkin sudah keputusan yang terbaik untuk kami dari sang juragan. Bagaimanapun dan apapun, desi pernah menjadi bagian terindah dalam kehidupan tim ao-cimaja. Dengan berhentinya Desi dan mundurdirinya Iis, kamipun tetap berjalan dengan personil seadaanya sampai tugas kami selesaikan dengan baik.


Itulah sekelumit cerita dari tim ao-cimaja yang terjadi akhir tahun kemarin. Memang sangat sudah lama, tapi tulisan ini sebagai apresiasi saya untuk mereka yang telah sudi bekerjasama jadi satu keluarga di tim ao-cimaja. Apapun dan bagaimanapun kalian, kalian adalah keluarga baru saya yang menyenangkan dan juga kadang menyebalkan, hahahha. Ga deng saya tetap bangga dengan kondisi kalian.

Tetap istiqomah ya wahai teman-teman tim ao-cimaja. Semoga kesuksesan selalu menyertai kita semua. Amiiinnn…

Hidup Laskar Celeng, hehehe..

Kamis, 18 Februari 2010

Nuansa

NUANSA

Kami masih ada…
Di antara lilitan yang tak akan mungkin lagi lurus
Peliknya pedih, tangis dan tumpukan dosa-dosa
Racun yang terus mmembisa cepat
Tolakkan arus asa yang sedikit mengalir

Kami tetap ada…
Di dalam kotornya lintasan keterpurukan hati
Di atas keraguan yang tertulis jelas
Terlepas dari naungan keharmonisan
Terpatah-patah retak dan terbiarkan

Kami terus ada…
Kerapkan dan satukan kekuatan yang terbuang
Lambungkan identitas hati sebenar-benarnya
Sampul kembali harapan yang bernilai
Ciptakan kerangka dan rongga-rongga kejayaan

Kami masih, tetap dan terus ada!


Gotentea, Mei ‘03

Satu Kenangan

SATU KENANGAN

Satu kenangan telah menjerat
Terbentur suatu kekuatan dahsyat
Kami terpisah dan tak mungkin lagi erat
Keegoisan hati yang terlindung adat
Separuh jiwa diberikan tulus tersirat

Satu kenangan…

Apakah yang telah kita lakukan salah?
Wahai pemisah sang perubah arah
Faktor aku, atau keegoisanmu-kah?
Kami tercipta, bersatu, lalu kau ubah
Keserakahan kau jadikan suatu nafkah

Satu kenangan…

Andai aku tidak dapat bertahan
Kucoba hantam, enyahkan dan lawan
Nafsumu yang telah dijadikan alasan
Tapi aku masih sehat akal dan pikiran
Biarlah…mimpi burukku jadi satu kenangan

-Gotentea, Mei 2003-

Aku Tentangmu

Aku Tentangmu

Kau mengatakan bahwa aku mencintaimu karena Alloh.
Kau mengatakan bahwa janganlah aku meninggalkan atau melalaikan sholat.
Kau mengatakan bahwa kau suka laki-laki bermuka dan berambut basah karena basuhan air wudhu.
Kau mengatakan bahwa aku mencintaimu dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Kau mengatakan bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur.
Kau mengatakan bahwa Alloh menjadikan sesuatu indah pada waktunya.
Kau mengatakan bahwa segala sesuatunya akan ada jawabnya.
Kau mengatakan bahwa cinta yang sempit adalah awalnya terbakar dan akhirnya terbunuh.
Kau mengatakan bahwa kau suka seseorang yang bisa menjadi sosok ayah, kakak, kekasih dan sahabat.
Kau mengatakan bahwa cinta itu tidak akan di sadari kedalamannya sampai perpisahan tiba.
Kau mengatakan bahwa telah pasti datangnya ketetapan Alloh, maka janganlah meminta agar di segerakan (datang)nya.
Kau mengatakan bahwa belum perlu memberitahukan sesuatu yang belum pasti endingnya,
Kau mengatakan bahwa dalam hidup hanya ada dua sikap, bersyukur dan bersabar.
Kau mengatakan bahwa Alloh adalah sebaik-baiknya penjaga.
Kau mengatakan bahwa aku bisa membuatmu tertawa bahagia dan merasa dirimu selalu ada.
Kau mengatakan bahwa aku bisa membuat hatimu hangat kembali.
Kau mengatakan bahwa kamu kangen suasana sholat berjamaah denganku.
Kau mengatakan bahwa kita hanyalah seorang player di skenarionya Alloh
Kau mengatakan bahwa aku di cintai karena aku mencintai.
Kau mengatakan bahwa aku mempunyai kharisma wibawa kuat dari profilnya baik wajah dan tubuh ketika tidak banyak tertawa dan bisa menjaga posisi badan ketika duduk dan berdiri.
Kau mengatakan bahwa aku mempunyai tanggung jawab terhadap sebuah kewajiban.
Kau mengatakan bahwa aku mempunyai warna suara yang enak didengar.
Kau mengatakan bahwa aku pintar mengungkapkan perasaan.
Kau mengatakan bahwa aku sangat pandai menjaga perasaan orang lain dan sensitive.
Kau mengatakan bahwa aku mempunyai rambut dan warna kulit sehat dan badan sehat.
Tetapi
Kau juga mengatakan bahwa aku kurang mempunyai pendirian yang kuat dan mudah bimbang.
Kau juga mengatakan bahwa aku kurang memahami bahasa perasaan.
Kau juga mengatakan bahwa aku kurang percaya diri.
Kau juga mengatakan bahwa aku mempunyai emosi yang tidak tabil.
Dan sekarang kau juga mengatakan bahwa kau merasa semakin jauh dariku, berbeda dari dului ketika harapan itu sangat besar.
Dan sekarang kau juga mengatakan bahwa semakin tidak yakin apakah harapan itu bisa ada atau tudak.
Dan sekrang kau juga mengatakan bahwa semua konsep cintamu sudah berubah seiring datangnya ketidakcocokan menghampiri.
Maafkan dan terima kasih untuk semuanya telah sempat memberi kesempatan aku untuk mengenalmu.

mengenang tentangmu untuk di lupakan, terima kasih untuk semuanya.
-banjar 18 februari 2010-

ringkasan pena

ringkasan pena

satu persatu sahabat2mu pergi..
tapi sahabat sejati selalu dampingi..
sepatutnya hargailah para pemilik sahabat sejati..
ketika panca inderamu tertutup, gunakanlah mata hatimu untuk peka..
ketika mata hatimu tertutup, yakinlah bahwa itu bukan anda..
dan matahari pun tetap berpijar tanpa aku..
bulan pun tetap bersinar tanpa aku..
dan kau pun tetap bisa tersiar tanpa aku..
kebahagianku adalah melihat kau bahagia..
keberhasilanku adalah melihat kau berhasil..
keinginanku mlhat smua itu walau tanpaku..
ku titipkan nama balqis untukmu..
karena balqis adalah kemenangan..
ku sadurkan selalu doa untukmu..
karena balqis adalah kenangan..
cintaku melambai jejakkan usai..
cintaku larut tingglkan kalut..
cintaku terang biarkannya terbang..
temukanlah cintamu..
cintaku terlepas karena saking cintanya..
cintaku ikhlas dan tulus karena cintanya..
cintaku ucapkan terima kasih akan cinta-cintanya..
cintaku lepas mencari kasihnya..
cintaku hinggap di yakininya..
cintaku terbang pilih gantinya..
cintaku untuk dirinya..
cintaku terbentur adat..
cintaku telah terbagi sekat..
cintaku tak lagi tersirat dan tersurat..
cintaku ukir jadi sahabat..
terima kasih atas cinta-cintamu..
kelak bahagia kan damaikan hatimu..

-banjar, 18 februari 2010-

Sabtu, 13 Februari 2010

Kepak Sayap Anak Manusia

KEPAK SAYAP ANAK MANUSIA



Malaikat menjaring cahaya suci bermandikan aroma surgawi

Kibaskan serta merta serakan butir-butir keserakahan

Benarkah berat hati yang mulia teramat mulia?

Ataukah keakuan yang tertanam akan tumbuh kesempurnaan?

Pernik terpercik di ambang keangkuhan dan harapan

Kasih tersendat padat di loncengi teriak-teriak yang teramat getir

Kepak sayap penantian nyata berkahi kalimat manusiawi

Bakar amarah yang tertancap dengan senyum-senyum keikhlasan

Lintang khatulistiwa sertakan semilir cemas yang menghambur

Mohonlah…wahai anak-anak manusia

Kejarlah puing-puing keemasan itu

Berharap malaikatmu menjaringmu dengan cahaya suci alam surgawi

Yakinlah…wahai anak-anak manusia

Kau tercipta untuk-Nya dan kembali pada-Nya

Keagungan dunia berbuah kemuliaan di sisi-Nya



Gotentea, 01-10-2004

Limpahan

LIMPAHAN


Ku melihat pancaran aroma batin menangis dan tertawa

Melingkar kelilingi putaran-putaran yang tak berujung

Mental yang mental terjal kesal dan mungkin kumal

Ketuk mengiring deras keras hempas bebas lampaui batas

Kikirku terukir berbutir-butir kuak petir hampir bersisir

Berpadu tangan angan jangan berangan-angan khayalan

Pikirku kaku baku beku berliku-liku waktu teraku

Lalui hakikat erat terjerat tak bersilat kilat adat merapat

Cobakan banting denting-denting puing ranting terpenting

Mendengar acuan-acuan tersedak agar ku tersadar lentang

Ku tangkap samar-samar pengharapan ku buat nyata bernyawa



Gotentea, 18-11-2004

Pergilah Peluh

PERGILAH PELUH



Aku bergumam: “Apakah aku ini berarti, bumiku?”

Tiada jelas aku bersangkar di fananya arti hidup

Kudengar sekelilingku menyapaku dan coba menarikku

Terbang dan terus terbang diri ini di ambang ragu

Aku tahu betapa sulitnya batas yang ingin ku tembus

Betapa rapuhnya asa kuatku yang aku banggakan

Pedih…

Sedih…

Sekuat itukah aku?

Malu rasanya aku bersanding dengan peluhku

Mengiring, mengikat erat, tak sudi terbangkan raga

Letih membalut aura landasan cita nan agung

Ciut…

Ataukah pengecut?

Jangan sebut aku dengan hal itu

Masih banyak dan banyak aura yang tersimpan

Terbakar amarah kucilan dan celaan sekitarku

Dengarlah…

Lihatlah…

Siapa aku sebenarnya ini…wahai suara-suara sumbang

Aku akan buktikan semua itu…pasti!


Gotentea, September ‘03

Terima Kasih Atas Nama Cinta

satu persatu sahabat-sahabatmu pergi..
tapi sahabat sejati selalu dampingi..
sepatutnya hargailah para pemilik sahabat sejati..
ketika panca inderamu tertutup, gunakanlah mata hatimu untuk peka..
ketika mata hatimu tertutup, yakinlah bahwa itu bukan anda..
dan matahari pun tetap berpijar tanpa aku..
bulan pun tetap bersinar tanpa aku..
dan kau pun tetap bisa tersiar tanpa aku..
kebahagianku adalah melihat kau bahagia..
keberhasilanku adalah melihat kau berhasil..
keinginanku mlhat smua itu walau tanpaku..
ku titipkan nama balqis untukmu..
karena balqis adalah kemenangan..
ku sadurkan selalu doa untukmu..
karena balqis adalah kenangan..
cintaku melambai jejakkan usai..
cintaku larut tingglkan kalut..
cintaku terang biarkannya terbang..
temukanlah cintamu..
cintaku terlepas karena saking cintanya..
cintaku ikhlas dan tulus karena cintanya..
cintaku ucapkan terima kasih akan cinta-cintanya..
cintaku lepas mencari kasihnya..
cintaku hinggap di yakininya..
cintaku terbang pilih gantinya..
cintaku untuk dirinya..
cintaku terbentur adat..
cintaku telah terbagi sekat..
cintaku tak lagi tersirat dan tersurat..
cintaku ukir jadi sahabat..
terima kasih atas cinta-cintamu..
kelak bahagia kan damaikan hatimu..


untuk semua cinta yang sempat di berikannya..

Puteri Kremina

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

Puteri itu namanya adalah Puteri Difia. Seorang Puteri di sebuah Kerajaan Kremina. Kerajaan yang sangat damai bak sebuah negeri di awan sana. Tidak berlebihan karena memang kerajaan tersebut adalah satu-satunya kerajaan yang sangat damai, sejahtera dan terjamin kualitas hidup rakyatnya. Kerajaan Kremina merupakan salah satu kerajaan yang membuat rakyatnya nyaman.

Kenyamanan yang di rasakan dalam Kerajaan Kremina tidak membuat hati Puteri Difia “bahagia”. Di usianya yang cukup matang, Puteri Difia belum pernah sekalipun kenal dengan laki-laki. Semua itu di karenakan aturan yang ketat yang “melindungi” Puteri Difia dari godaan laki-laki atau pangeran-pangeran yang mencoba mendekatinya. Mungkin karena keengganan dari Baginda Raja yang “memprotek” Puteri Difia dari semua laki-laki.

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

Suatu ketika, di mana Puteri Difia sedang melakukan perjalanan ke sebuah negeri untuk menemui pamannya. Tanpa sengaja Puteri Difia bertemu dengan laki-laki yang menarik perhatian Sang Puteri. Pertemuan sekilas tersebut tidak “menggugah” perhatian laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut sepertinya seorang rakyat biasa. Di lihat dari penampilannya dan cara berpakaiannya meskipun dengan pakaian yang sederhana namun menampilkan pesona yang membuat Puteri Difia terpesona. Pertemuan tersebut hanya berlalu begitu saja. Puteri Difia pun serasa ada penyesalan dan penasaran tentang laki-laki tersebut. Puteri Difia berfikir kalaupun “berjodoh” nanti pun pasti bertemu lagi.

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

Meskipun dia seorang Puteri, tapi Puteri Difia tidak memperlihatkan penampilan layaknuya seorang Puteri seorang Raja. Dia ingin orang-orang tidak ada yang mengenalnya bahwa dirinya adalan Puteri Difia dari Kerajaan Kremina. Mungkin alasan itu juga laki-laki tadi terkesan biasa-biasa saja berpapasan dengannya.

“Siapakah laki-laki itu?” gumam Sang Puteri sambil terus memikirkannya. Sepanjang perjalanan pun Puteri Difia selalu mengingat-ingat “pertemuan sekilas” tadi.

“Dayang Fatma, apakah anda mengenal laki-laki tadi?” tanya Sang Puteri.

“Laki-laki yang mana, Puteri?” jawab Dayang Fatma.

“Laki-laki yang tadi, yang membuat langkahku berhebti sejenak untuk melihatnya.”jawabnya lagi.

“Maaf Puteri, saya tidak memperhatikannya.” jawab Dayang Fatma.

“Ya sudah kalau anda tidak memperhatikannya, tapi mudah-mudahan saya bisa bertemu dengan dia lagi walau dalam keadaan apapun.” jawabnya lagi.

“Kalau sudah takdir-Nya nanti juga Puteri akan bertemu dengan laki-laki yang Puteri maksud.” jawab Dayang Fatma.

Oiya Dayang Fatma adalah “pengawal” yang selalu setia menemani Sang Puteri kemanapun. Bisa jadi dikatakan sebagai “assisten pribadinya”.

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

Setelah bertemu dan menginap beberapa hari di rumah pamannya, Puteri Difia pun pamit untuk kembali ke Kremina. Dalam perjalanannya Puteri berharap akan bertemu dengan laki-laki itu lagi. Dalam perjalanan Sang Puteri menghentikan langkahnya. Dayang Fatma pun bertanya ada apa Puteri Difia menghentikan langkahnya. Dilihatnya Sang Puteri sedang memperhatikan “suatu kejadian” yang ada di depannya. Dia memperhatikan seorang laki-laki yang sedang mengobrol dengan beberapa “orang lusuh” sambil menawarkan makanan yang di bawanya. Laki-laki tersebut seakan akrab sekali dengan “gerombolan” orang-orang lusuh tersebut. Sang Puteri dengan seksama memperhatikan dan mengamati apa yang terjadi di depannya. Cukup lama Puteri Difia mempaerhatikan dan mengamati mereka-mereka. Sang Puteri mereke-reka apa yang sedang dilakukan oleh laki-laki itu kepada segerombolan orang-orang lusuh tersebut. Ya, Puteri Difia yakin laki-laki tersebut adalah laki-laki yang dia sempat ketemu dengannya. Yang telah bisa membuat Sang Puteri tertegun sejenak memikirkannya. Yang telah bisa membuat Sang Puteri berharap untuk bertemu lagi dengannya.

Dalam lamunannya, luput laki-laki tersebut hilang dari pandangannya. Sang Puteri tersadar karena laki-laki tersebut sudah menghilang lagi dari hadapannya. Sang Puteri melihat ke berbagai arah melihat apakah laki-laki tersebut masih ada dalam jangkauan pandangannya. Tapi apa daya, karena saking terkesimanya akan laki-laki tersebut, hilanglah sudah harapan Sang Puteri untuk “sekedar” mengetahui siapa gerangan laki-laki tersebut.

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

Sang Puteri mendekati para gerombolan orang-orang lusuh tersebut untuk sekedar menanyakan tentang laki-laki yang mereka saling berbicara tadi.

“Maafkan saya mengganggu anda semua, tadi saya lihat anda semua berbicara dengan laki-laki yang memberikan kalian makanan. Bolehkah saya tahu siapakah gerangan dia?” tanya Puteri Difia.

“Anda siapa?” tanya balik dari salah seorang gerombolan orang-orang lusuh tersebut.

“Saya cuma lewat daerah sini, tapi saya sangat terkesima dengan apa yang telah di lakukan laki-laki tersebut pada kalian semua.” jawab Sang Puteri.

“Kami tidak terlalu kenal dengan dia, tapi tadi dia mengaku namanya adalah Arkadea.” jawab mereka.

“Arkadea dari mana asalnya.” sambung Sang Puteri.

“Kami hanya tahu bahwa namanya adalah Arkadea sesuai dengan yang dia kataka tadi. Tentang darimana dia dan asalnya dari mana kami tidak menanyakan lebih lanjut kepada dia”. jawabnya lagi.

“Bagi kami, jika ada orang yang mau menolong kami, apalagi memberikan makanan gratis kepada kami, kami sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepadanya. Karena kami adalah orang-orang yang kurang beruntung yang hidup di negeri ini.” tambahnya lagi.

“Ya sudah, maafkan saya dan terima kasih atas jawaban anda. Oiya ini ada sebagian rezeki dari saya, mudah-mudahan ini bisa cukup untuk kalian semua.” jawab Sang Puteri sambil memberikan beberapa lembar uang untuk para gerombolan orang-orang lusuh tersebut.

Ini tentang kisah seorang Puteri yang nun jauh di sana…

“Ya Alloh, siapakah laki-laki tersebut.” gumam sang Puteri.

Sang Puteri dan Dayang Fatma pun melanjutkan perjalanannya.

“Ya Alloh, jika engkau berkenan, pertemukanlah hamba kembali dengannya dalam keadaan apapun.” gumamnya dalam hati.

Tuhanku…

Aku hina yang tersangat

Tak layak hamba mengetuk pintu surga-Mu

Namun hamba juga tak sanggup menerima neraka-Mu

Hamba lemah untuk segala-galanya

Coba-Mu datang bertubi hamba ikhlas

Tak berani hamba ayal pada kehendak-Mu

Tuhanku…

Bila waktu terus sudi menghampiri hamba

Jadikanlah kesempatan itu bukanlah kesia-siaan

Genangi hamba dengan pancaran ridho-Mu

Tuntun hamba dan keluarga hamba tetap di lajur-Mu

Bentuk kami sebagai manusia-manusia yang beruntung

Dekatkan hamba dan keluarga hamba dengan kumpulan nabi-nabi-Mu

Ridhoi hamba juga untuk bertemu kembali dengan laki-laki itu

Hamba mohon dengan sangat

KULIHAT IBUNDA

Kulihat Ibunda


Kulihat dia sedang menatap hangat anak-anaknya

Kulihat dia mengusap lembut rambut anak-anaknya

Kulihat dia mengucapkan doa-doa penyertanya

Kulihat senyumnya tulus setulus-tulusnya

Kulihat dia membaca lembar demi lembar kalam-Nya

Kulihat dia menangis di atas lembaran-lembaran itu

Kulihat dia merenung menatap dan meratapi dirinya

Kulihat dia mengucap syukur atas semuanya

Kulihat dia selalu terbangun di sepertiga malamnya

Kulihat dia selalu membasuh di setiap rukun wudhunya

Kulihat dia selalu mendirikan sholat malamnya

Kulihat dia selalu berdoa sekhusyuknya

Kulihat sosok wanita yang bersahaja

Kulihat sosok wanita yang penuh doa

Kulihat sosok wanita yang ikhlas lepas

Kulihat sosok wanita yang penuh senyum

Kulihat untaian butiran-butiran yang melingkar di jarinya

Kulihat bibirnya mengucapkan untaian-untaian doa pada-Nya

Kulihat matanya meneteskan buliran-buliran air kebahagiaan

Kulihat kedua tangannya selalu memohon pada-Nya

Kulihat dia sekarang sudah lambat laun merenta

Kulihat dia lipatan-lipatan kulitnya sudah menua

Kulihat dia rambut hitamnya terselingi rambut putihnya

Kulihat dia di usia senjanya

Ingin kulihat Dia mengasihinya

Ingin kulihat Dia menjaga seluruh ujung raganya

Ingin kulihat Dia memancarkan Rahmat dan Rahim-Nya

Ingin kulihat Dia mencurahkan kebahagiaan atasnya

Ingin kulihat Dia menjaga setiap doa dan ibadahnya

Ingin kulihat Dia menjernihkan selalu ingatnya

Ingin kulihat Dia menata satu persatu harapnya

Ingin kulihat Dia mengabulkan niat ikhlasnya

Betapa sangat ku menghargainya

Betapa sangat ku mencintainya

Betapa sangat ku menyayanginya

Betapa sangat ku ingin menghapus lelehan airmatanya

Betapa ku sangat belum berharga

Betapa ku sangat belum berdaya

Betapa ku sangat belum membuatnya bahagia

Betapa ku sangat belum membuatnya selalu tersenyum

Dia

Dia adalah ibunda tercinta

Cintanya ada padaku

Ridhonya ada padaku

Harapnya ada padaku

Laku baiknya dia ajarkan padaku

Semuanya dia berikan padaku

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Doa dan ridhomu sangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Bagiku dia adalah surgaku

Di setiap langkah dan tutur kataku

-Banjar, 10 Februari 2010-