Minggu, 31 Mei 2009

Waktu Adalah Pahala

Waktu Adalah Pahala

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Alloh dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah di turunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Hadid: 16)

Siap Atau Tidak Waktu Pasti Akan Meninggalkan Kita
Kalau kita menganggap sebuah ruang waktu, sebenarnya kita sedang membuang sebuah kesempatan. Kalau pergi, kesempatan tidak akan kembali. Ia akan pergi bersama berlalunya waktu. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.” (QS Al-Ashr: 1-2)
Suatu malam. Karena sangat lelah, Umar bin Abdul Aziz menolak kunjungan seorang warga. “Besok pagi saja!” ucapnya spontan. Khalifah Umar berharap besok pagi ia bisa lebih segar sehingga urusan bisa di selesaikan dengan baik.
Tapi, setelah ucapan tak terduga tersebut tiba-tiba menyentak kesadaran Khalifah kelima ini. Warga itu mengatakan, “Wahai Umar, apakah kamu yakin akan tetap hidup besok pagi?” Deg. Khalifah Umar pun langsung beristighfar. Saat itu juga, ia menerima kunjungan warga itu.

Siap Atau Tidak, Jatah Waktu Kita Terus Berkurang
Ketika seseorang sedang merayakan hari ulang tahun, sebenarnya ia sedang merayakan berkurangnya jatah usia. Umurnya sudah berkurang satu tahun. Atau, hari kematiannya lebih dekat satu tahun. Dalam skala yang lebih luas, pergantian tahun adalah berkurangnya umur dunia. Atau, hari kiamat lebih dekat satu tahun di banding tahun lalu.
Ketika jatah-jatah itu terus berjurang, peluang kita semakin sedikit. Biasanya, penyesalan datang belakangan. “Dan pada hari itu di perlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan; ‘Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” (QS. Al-Fajr: 23-24)

Tak Banyak Yang Sadar, Begitu Banyak Waktu Yang Hilang
Kadang, seseorang menganggap biasa mengisi hari-hari dengan santai, televisi dan berbagai macam mainan. Bahkan ada yang bisa berjam-jam bersibuk-sibuk dengan video game. Sedikitpun tak muncul rasa kehilangan, apalagi penyesalan.
Betapa banyak peluang yang terbuang. Betapa banyak waktu berlalu tanpa nilai. Maha Benar Alloh dengan firman-Nya. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr: 1-3)

Tak Seorang Pun Tahu Kapan Waktunya Berakhir
Tiap yang bernyawa pasti mati. Termasuk, manusia. Kalau di rata-rata, usia manusia saat ini tidak lebih dari enampuluh tahun. Atau, setara dengan dua belas kali pemilu di Indonesia. Waktu yang sangat begitu sedikit.
Saatnya buat orang-orang beriman memaknai waktu. Biarlah orang mengatakan waktu adalah uang. Orang beriman akan bilang, “WAKTU ADALAH PAHALA.”

-Dikutip Dari Berbagai Sumber-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar