Sabtu, 13 Februari 2010

KULIHAT IBUNDA

Kulihat Ibunda


Kulihat dia sedang menatap hangat anak-anaknya

Kulihat dia mengusap lembut rambut anak-anaknya

Kulihat dia mengucapkan doa-doa penyertanya

Kulihat senyumnya tulus setulus-tulusnya

Kulihat dia membaca lembar demi lembar kalam-Nya

Kulihat dia menangis di atas lembaran-lembaran itu

Kulihat dia merenung menatap dan meratapi dirinya

Kulihat dia mengucap syukur atas semuanya

Kulihat dia selalu terbangun di sepertiga malamnya

Kulihat dia selalu membasuh di setiap rukun wudhunya

Kulihat dia selalu mendirikan sholat malamnya

Kulihat dia selalu berdoa sekhusyuknya

Kulihat sosok wanita yang bersahaja

Kulihat sosok wanita yang penuh doa

Kulihat sosok wanita yang ikhlas lepas

Kulihat sosok wanita yang penuh senyum

Kulihat untaian butiran-butiran yang melingkar di jarinya

Kulihat bibirnya mengucapkan untaian-untaian doa pada-Nya

Kulihat matanya meneteskan buliran-buliran air kebahagiaan

Kulihat kedua tangannya selalu memohon pada-Nya

Kulihat dia sekarang sudah lambat laun merenta

Kulihat dia lipatan-lipatan kulitnya sudah menua

Kulihat dia rambut hitamnya terselingi rambut putihnya

Kulihat dia di usia senjanya

Ingin kulihat Dia mengasihinya

Ingin kulihat Dia menjaga seluruh ujung raganya

Ingin kulihat Dia memancarkan Rahmat dan Rahim-Nya

Ingin kulihat Dia mencurahkan kebahagiaan atasnya

Ingin kulihat Dia menjaga setiap doa dan ibadahnya

Ingin kulihat Dia menjernihkan selalu ingatnya

Ingin kulihat Dia menata satu persatu harapnya

Ingin kulihat Dia mengabulkan niat ikhlasnya

Betapa sangat ku menghargainya

Betapa sangat ku mencintainya

Betapa sangat ku menyayanginya

Betapa sangat ku ingin menghapus lelehan airmatanya

Betapa ku sangat belum berharga

Betapa ku sangat belum berdaya

Betapa ku sangat belum membuatnya bahagia

Betapa ku sangat belum membuatnya selalu tersenyum

Dia

Dia adalah ibunda tercinta

Cintanya ada padaku

Ridhonya ada padaku

Harapnya ada padaku

Laku baiknya dia ajarkan padaku

Semuanya dia berikan padaku

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Tetap tersenyumlah

Doa dan ridhomu sangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Tersangat berharga bagiku

Bagiku dia adalah surgaku

Di setiap langkah dan tutur kataku

-Banjar, 10 Februari 2010-

1 komentar: